Pengertian Pondasi Tiang Pancang Beton Bertulang pada Bangunan

Pondasi Tiang Pancang – Salah satu bagian yang sangat penting saat mendirikan bangunan maupun hunian rumah komersil adalah pondasi.

Ketika sebuah bangunan dibuat tanpa mempertimbangkan pondasi, maka daya tahan bangunan dapat membahayakan penghuninya.

Salah satu jenis pondasi yang banyak digunakan dalam pembangunan adalah pondasi tiang pancang beton.

Pengertian pondasi tiang pancang adalah pondasi berbentuk tiang yang dimasukkan ke dalam tanah hingga pada kedalaman tertentu.

Tiang pancang ini dibuat dengan menggunakan metode pabrikasi.

Karena proses pemasangan pondasi tiang pancang yang membutuhkan alat pemancang berupa drop hammer.

Jenis pondasi ini tidak dapat menjangkau tempat-tempat dengan medan yang ekstrim dan jauh dari pemukiman.

Maka digunakan cara pemancangan lain yang efektif tanpa harus menggunakan alat berat seperti tiang pancang pondasi bore pile.

Dalam artikel ini ilmu bangunan akan membahas tentang jenis pondasi tiang pancang.

Kelebihan kekurangan dalam penggunaannya dan cara pemasangan tiang pancang.

Jenis Pondasi Tiang

jenis pondasi tiang pancang
jenis pondasi tiang pancang

Pondasi jenis tiang pancang yang banyak digunakan ada 5 jenis. Masing-masing daya dukung pondasi tiang pancang berbeda-beda.

Untuk menentukannya, kontraktor biasanya akan mengukur terlebih dahulu berapa beban yang akan diterima oleh tiang pancang.

Daya dukung juga dipengaruhi oleh kemampuan tanah menahan beban tanpa mengalami runtuh.

Jenis pondasi ini dibedakan berdasarkan material yang digunakan dalam pembuatan nya.

Untuk memahami lebih jauh tentang masing-masing pondasi tiang, simak poin-poin berikut ini!

1. Pondasi Tiang Kayu

Pondasi tiang kayu merupakan jenis pondasi tiang yang paling tradisional dan sudah dipakai sejak dulu kala.

Pondasi jenis ini sangat mudah ditemukan dan bisa dipotong sesuai kebutuhan kedalaman pemancangan yang dibutuhkan.

Jika kondisi lingkungan baik, daya tahan tanah juga cukup baik maka dengan kedalaman 3 sampai 4 meter saja sudah cukup.

Sayangnya untuk penggunaan di daerah yang lembab atau permukaan air tanah kerap naik turun atau pasang surut seperti kawasan pesisir.

Pondasi tiang kayu tidak direkomendasikan karena lapuk dan ada kemungkinan resiko patah pada saat pemancangan.

Karena tiang kayu yang ditanamkan untuk menopang bangunan tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang lama.

2. Pondasi Tiang Beton Pracetak

Disebut juga dengan pondasi tiang pancang beton, pondasi ini dibuat dengan metode pra cetak dan sudah disimpan lebih dulu di pabrik sebelum dipasang.

Anda bisa memilih bentuk penampang yang tersedia. Ada yang berbentuk lingkaran, segitiga, octagonal sampai bujur sangkar.

Saat memilih pondasi jenis ini, pastikan Anda mengetahui kemampuannya dalam menahan gaya dan momen lentur.

Saat pengangkatan maupun pemasangan di lokasi untuk memikul beban bangunan.

Kemampuan menahan tegangan dan beban rencana juga harus diperhitungkan dengan baik.

3. Pondasi Tiang Baja

Seperti namanya, pondasi pancang ini terbuat dari baja atau disebut juga dengan nama steel pile.

Ukuran tiang pancang beton dan bentuk profil juga bermacam-macam.

Ada yang berbentuk silinder dan ada juga yang persegi dengan berbagai ukuran dimensi dan panjang steel pile.

Meskipun material baja cenderung kuat, tapi memilih baja untuk pembuatan tiang pondasi pancang perlu dipertimbangkan baik-baik.

Pastikan tidak terjadi korosi sehingga tiang tidak berkarat.

Caranya adalah dengan mengecat permukaan luar tiang dan mengisinya dengan beton K-250 sebelum melakukan pemasangan.

4. Pondasi Tiang Komposit

Pondasi berbahan komposit biasanya dibuat dengan perpaduan dua material yang berbeda.

Ada yang dibuat dengan beton dan baja dan ada juga yang dibuat menggunakan beton dan kayu.

Pondasi komposit ada yang dibentuk bersegmen-segmen yang saling bersambung.

Tapi ada juga yang berbentuk beton yang di cor ke dalam pipa yang terbuat dari baja.

Jika ingin menggunakan pondasi jenis komposit, sebaiknya perpaduan kayu dan beton dipertimbangkan dengan baik.

Karena biasanya sambungan antar segmen bisa bermasalah.

Sedangkan untuk material baja dan beton, sangat baik digunakan karena ikatannya kuat dan dapat dihubungkan dengan anchore bolt.

5. Pondasi Tiang Beton Pratekan

Dibuat dengan perpaduan beton dengan baja, pondasi jenis ini memiliki durabilitas yang sangat baik.

Tiang jenis ini bisa meminimalisir risiko kerusakan ketika proses angkat dan pemancangan.

Anda juga tidak memerlukan biaya perawatan khusus dan bisa dipakai jika Anda membutuhkan kedalaman tiang pancang yang tinggi.

Selain itu, tiang beton pra tekan juga memiliki daya dukung yang sangat baik.

Dengan bagian tengah konstruksi beton pra tekan yang memiliki rongga.

Memungkinkan jenis pondasi ini memiliki kekuatan yang besar namun bobot yang relatif ringan jika dibandingkan dengan berat masa jenis nya.

Pondasi Tiang Pancang

pondasi tiang pancang
pondasi tiang pancang

Menggunakan pondasi pile cap atau tiang pancang memang memiliki berbagai keunggulan.

Namun jenis mana yang Anda pilih juga memerlukan pertimbangan.

Selain daya dukung dan beban yang akan ditanggung, kondisi lingkungan juga perlu diperhatikan.

Tekstur tanah, kedalaman pemancangan serta faktor lingkungan perlu di pertimbangkan dengan serius. Sebelum pekerjaan pemancangan dilakukan.

Banyak faktor yang dapat Anda pertimbangkan memilih menggunakan pondasi tiang pancang sebagai pilihan pondasi bangunan Anda.

Salah satu diantaranya adalah biaya dan efisiensi daya dukung pondasi yang akan dihasilkan.

Serta kelebihan dan kekurangan apa saja yang ada dalam penggunaan tiang pancang.

Kelebihan Tiang Pancang

Untuk memahami lebih jelas, mari simak kelebihan dan kekurangan dari penggunaan pondasi jenis tiang pancang berikut ini!

1. Kuat dan Kokoh

Karena dipasang dengan cara dibenamkan ke dalam tanah, pondasi jenis ini juga disebut dengan pondasi paku bumi.

Ini merupakan salah satu alasan kenapa pondasi ini sangat kokoh.

Jika ditambah dengan pemilihan material yang tepat, pondasi paku bumi ini akan mampu menahan beban yang sangat besar dalam waktu lama.

2. Tanpa Penggalian Tanah

Saat akan mendirikan bangunan dengan pondasi biasa, Anda harus menggali tanah yang panjang dan dalam.

Semakin banyak tanah yang digali akan meningkatkan risiko terjadinya longsor.

Apalagi kalau tanah tidak memiliki daya dukung yang baik. Penggunaan pondasi jenis pancang seperti pondasi mini pile akan mengurangi risiko tersebut.

3. Memadatkan Tanah

Ketika tiang dibenamkan ke dalam tanah, material yang ada di sekelilingnya secara otomatis akan saling menekan ke segala arah.

Ini sekaligus akan meningkatkan kepadatan tanah dan kohesifitas tanah.

Sehingga risiko longsor maupun bergeser bisa dikurangi pada sekeliling pondasi pada saat pekerjaan pemancangan.

Kekurangan Tiang Pancang

Dengan segala kelebihan yang ditawarkan, pondasi ini juga memiliki berbagai kekurangan.

Kekurangan ini juga sebaiknya menjadi pertimbangan sebelum menentukan metode pelaksanaan pondasi tiang pancang yang akan Anda gunakan.

Apa saja kekurangannya? simak penjelasan berikut ini.

1. Produksi Lama

Kalau Anda memilih material kayu untuk membuat pondasi pancang, waktu pengerjaan nya mungkin tidak akan lama.

Tapi kalau material yang membutuhkan proses pabrikasi seperti beton, masa produksinya bisa lebih lama.

Mulai dari proses konstruksi sampai pemadatan harus dijalankan dengan saksama agar hasil akhirnya kuat dan kokoh.

Agar lebih cepat, Anda bisa membeli pondasi siap pakai.

Tapi jangan lupa untuk memastikan ukuran pondasi tiang pancang sesuai dengan bangunan yang akan didirikan dan kondisi tanah di lokasi konstruksi.

2. Harga Mahal

Harga material pembuatnya yang mahal serta proses produksi yang rumit dan panjang membuat tiang pondasi dari beton atau baja harga cukup mahal.

Namun tidak perlu khawatir sebab harga yang tinggi ini sebanding dengan kemampuannya menahan beban.

Jangan lupa untuk mencari tahu perkiraan biaya yang harus dikeluarkan sebelum memilih material beton untuk pondasi pancang.

3. Resiko Pemasangan Tinggi

Saat proses pemasangan tiang ke dalam tanah, ada guncangan besar yang akan terjadi.

Hal ini bisa berpengaruh pada kondisi tanah dan juga bangunan lain di sekitarnya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pastikan proses pemancangan dilakukan oleh tenaga profesional.

Selain itu, Anda mungkin akan membutuhkan peralatan berat dan waktunya juga cukup lama.

Agar tiang terpasang dengan baik dan kokoh, diperlukan kesabaran dan ketelitian yang tinggi dalam proses pemasangan.

Cara Pemasangan Tiang Pancang

Proses pekerjaan pemancangan pondasi tiang pancang harus menggunakan bantuan alat berat berupa drop hammer.

Maupun alat berat pancang yang menggunakan mekanisme press maupun hidrolik untuk menancapkan pile kedalam tanah.

Kapasitas kemampuan alat pancang dalam menekan pile masuk kedalam tanah hingga kedalaman tertentu juga berbeda-beda.

Berikut ini adalah kondisi pekerjaan pemasangan pondasi pancang dengan kedalaman menengah.

Pada proyek pembangunan jembatan dengan menggunakan sistem drop hammer.

Selain untuk membangun rumah, pondasi semacam ini juga dipakai untuk mendirikan jembatan dan struktur lainnya yang memerlukan daya tahan tinggi.

Untuk kebutuhan ini, ada SNI pondasi tiang pancang yang harus dipenuhi, standar ini tidak hanya berkaitan dengan jenis material pondasi yang dipakai.

Tapi juga berhubungan dengan panjang dan dimensi tiang pancang.

Demikian pembahasan kami tentang pondasi tiang pancang yang dapat kami bagikan pada Anda.

Semoga pembahasan ini bermanfaat dan menambah referensi Anda dalam memahami dunia konstruksi.

Tinggalkan komentar