Jenis Atap Rumah – Atap bangunan merupakan komponen yang sangat penting. Selain melindungi penghuni yang ada di dalamnya dari hujan dan panas, dengan adanya macam – macam atap rumah.
Juga bisa membuat tampilan eksterior bangunan menjadi terlihat lebih menarik. Apalagi dengan model atap rumah minimalis yang semakin beragam.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, manusia mulai berinovasi mengembangkan berbagai bahan jenis atap rumah.
Dengan memilih bahan yang terbaik, tujuan dari pemasangan atap bisa tercapai dan tentu saja bisa disesuaikan dengan budget yang tersedia.
Dalam pembahasan kami kali ini, kami akan memaparkan jenis atap rumah minimalis yang terbuat dari berbagai material pembentuk atap dan tips memilih jenis atap rumah yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Jenis Atap Rumah Tinggal

Merencanakan pemasangan atap harus dilakukan dengan penuh perhitungan. Tidak hanya memasang rangka yang kuat agar atap tahan lama.
Kontraktor atau pemilik rumah juga harus mempertimbangkan jenis atap rumah apa yang akan digunakan supaya nilai estetika bangunan meningkat.
Secara umum, bagian atap terdiri atas tiga komponen. Pertama bagian penutup, bagian penutup inilah yang biasanya kita temukan dalam jenis seng atap rumah, atap berbahan metal, fiber hingga beton.
Kedua ada bagian rangka bisa terbuat dari material kayu, beton maupun baja ringan.
Ketiga ada plafon yang berfungsi untuk menutup atap dari bagian dalam rumah. Plafon biasanya dibuat dari bahan gypsum dengan rangka dari aluminium atau kayu.
Jika rangka dan penutup menjadi satu dan terbuat dari bahan beton, atap ini biasanya disebut dengan dak beton. Untuk lebih memahami tentang bahan atap rumah simak ulasan selengkapnya berikut ini!
1. Jenis Atap Seng

Jenis atap rumah sederhana yang paling banyak digunakan adalah atap seng. Karena harganya yang cukup murah serta bobotnya yang ringan, proses pemasangan atap juga tidak perlu memakan waktu lama.
Tukang hanya tinggal memaku lembaran seng ke permukaan rangka saja.
Meski begitu, atap seng juga memiliki beberapa kekurangan yakni mudah berkarat. Saat hujan turun, suara air yang jatuh ke atap akan menimbulkan suara yang berisik.
Seng juga cenderung mudah kotor dan lama kelamaan tidak terlihat menarik lagi. Kalau pemasangan atap kurang kokoh, seng bisa lepas ketika ada angin kencang.
2. Jenis Atap Asbes

Jika Anda menginginkan jenis atap rumah dengan harga murah seperti seng namun tidak menyerap panas, Anda bisa menjatuhkan pilihan pada atap asbes.
Atap asbes memiliki bentuk lembaran yang bergelombang sehingga proses pemasangan atap juga cenderung mirip dengan seng.
Sayangnya jenis atap asbes juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, material atap cenderung mudah pecah dan terkelupas.
Proses pemasangan juga harus dilakukan dengan penuh kewaspadaan. Penggunaan atap asbes dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan gangguan pernapasan.
3. Jenis Atap Genteng

Genteng merupakan salah satu opsi atap yang banyak digunakan karena sifatnya yang ramah lingkungan. Genteng yang bagus untuk rumah biasanya terbuat dari bahan baku tanah liat dan keramik.
Karena desain atap yang bagus, genteng cocok diterapkan pada bangunan yang memiliki desain modern namun mewah.
Jenis atap rumah genteng rumah juga tersedia dalam berbagai pilihan warna dan bentuk.
Sistem interlock yang dipakai tidak hanya membuat pemasangan menjadi lebih mudah tapi juga perawatan yang lebih simpel.
Sayangnya dari segi harga, jenis genteng terbaik umumnya relatif mahal dan pemasangan atap harus penuh ketelitian.
4. Jenis Atap Beton Cor

Seperti namanya, atap beton dibuat dengan bahan baku yang dengan bahan cor beton. Karena bentuknya yang datar atau flat, beton biasa dipakai untuk atap rumah minimalis modern.
Kebanyakan gedung bertingkat juga memilih atap beton cor karena bisa memberikan ruang lebih pada pemilik rumah.
Anda bisa memanfaatkannya sebagai area bersantai sampai tempat menjemur pakaian.
Kelebihan dari atap beton cor adalah modelnya yang kokoh dan mampu bertahan di berbagai jenis cuaca. Sayangnya, atap jenis ini mudah berlumut.
Terutama jika Anda membiarkan sisa air hujan tergenang di atas atap. Untuk menghindarinya, pilihlah pondasi yang kokoh serta lakukan perawatan secara rutin.
5. Jenis Atap Multiroof

Jenis atap multiroof merupakan atap terbaru yang merupakan inovasi genteng. Karena dibuat dari bahan metal, berat atap multiroof hanya 10% dari atap genteng beton atau atap genteng biasa.
Atap multiroof cocok dipakai untuk rumah-rumah yang dibangun di area rawan gempa atau di bangunan yang didirikan di atas lahan gambut.
Jenis atap rumah bermacam-macam, ada model standing steam, stainless steel, galvalum steel atau atap rumah galvalum dan ada juga yang dibuat dari tembaga.
Untuk memasang atap multiroof, sebaiknya gunakan rangka atap galvalum agar strukturnya lebih kokoh dan proses pemasangan atap lebih mudah.
6. Jenis Atap Spandek

Jenis atap rumah spandek dibuat dengan campuran bahan aluminium dengan seng dengan rasio 55% banding 43% dengan sedikit tambahan silicon.
Atap spandek tidak hanya kokoh tapi juga mudah dibentuk. Inilah yang membuat proses pemasangan atap cenderung lebih mudah.
Spandek memiliki berbagai kelebihan antara lain proses pemasangan atap yang mudah dengan struktur rangka yang sederhana.
Meskipun terkena hembusan angin yang kencang, atap spandek biasanya tidak akan mudah roboh apalagi pecah. Anda bisa membeli atap spandek dengan berbagai pilihan warna di pasaran.
7. Jenis Atap Sirap

Untuk para pemilik rumah yang menginginkan kesan natural pada rumahnya, memilih atap sirap adalah salah satu opsi terbaik.
Atap sirap sendiri merupakan jenis atap yang berupa lempengan mirip genteng yang dibuat dari kayu. Atap sirap kebanyakan dimanfaatkan sebagai penutup bagian atas rumah joglo maupun gazebo.
Kelebihan atap sirap adalah desain atap yang terlihat alami dan tidak bisa berkarat. Kemampuannya menyerap panas juga membuat ruangan yang ada di bawahnya tidak gerah.
Sayangnya, atap sirap cenderung sulit didapatkan, harganya mahal dan proses perawatan atap juga sulit.
8. Jenis Atap Bitumen

Atap bitumen atau atap genteng aspal merupakan jenis atap yang dibuat dari gabungan aspal dan serat kayu. Selain kokoh dan tahan lama, jenis atap ini bobotnya cukup ringan.
Meski awalnya populer di kawasan Eropa dan Amerika, saat ini atap genteng aspal juga semakin populer digunakan di Indonesia.
Kelebihan atap bitumen adalah desain atap yang bisa diterapkan untuk berbagai jenis rumah. Mulai dari rumah sederhana sampai yang mewah bisa menggunakan atap ini.
Atap ini juga memiliki kemampuan meredam suara dan pemasangan atap cenderung mudah.
9. Jenis Atap Membrane

Seiring dengan berkembangan jaman yang semakin maju dan inovatif, penggunaan jenis atap dengan bahan membran menjadi pilihan tersendiri.
Sebagai pengganti material berbahan metal atau sejenisnya, atap membran memiliki kelebihan dari segi nilai estetika bangunan yang tinggi.
Ketahanan bahan yang cukup baik, sehingga dapat digunakan hingga puluhan tahun dan daya tahan dari material membran yang digunakan mampu tahan dari terpaan angin dan panas.
Jenis atap membran juga memiliki banyak pilihan merk dan tipe bahan tekstil yang digunakan untuk tenda membrane terbaik.
Kualitas tekstil yang digunakan untuk bahan baku adalah Serge Ferrari, Heytex, AGTex, Dickson, Verseidag yang dapat digunakan hingga 10 hingga 20 tahun.
Tips Memilih Atap Rumah
Ketika akan memasang atap untuk rumah, Anda mungkin akan mencari tahu tentang jenis atap rumah dan harganya terlebih dahulu.
Namun, proses menentukan pilihan ini tidak selalu mudah. Dengan begitu banyak jenis atap yang tersedia, Anda harus mempertimbangkan berbagai hal agar atap yang dipasang dapat berfungsi seperti yang diharapkan.
Untuk memudahkan Anda dalam memilih, ada baiknya ketahui terlebih dahulu pertimbangan penting apa saja yang harus dipikirkan saat akan memilih atap.
Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini!
1. Sesuaikan Jenis Atap dengan Cuaca
Hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah menyesuaikan jenis atap rumah dengan cuaca di tempat di mana bangunan akan di dirikan.
Hindari menggunakan atap dari seng atau galvalum kalau rumah akan dibangun di daerah pesisir.
Atap berbahan metal cenderung menyerap panas dan membuat bagian dalam rumah menjadi gerah.
2. Pilih Jenis Atap yang Sesuai
Tidak semua desain rumah cocok dengan model jenis atap tertentu. Selain itu, daya tahan atap yang bervariasi juga patut menjadi pertimbangan tersendiri sebelum memilih atap.
Selanjutnya, bagaimana dengan tingkat keamanannya? Apakah bobot atap tidak terlalu berat untuk struktur bangunan Anda? Pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan kontraktor yang akan mengerjakan rumah Anda.
3. Pilih Bahan Rangka Atap dengan Baik
Jenis rangka atap juga berpengaruh penting pada ketahanan atap yang dipasang. Anda tidak bisa memasang rangka dengan bahan yang mudah rusak jika jenis atap yang dipakai bobotnya berat.
Pemilihan model dan bahan rangka juga berpengaruh pada tingkat keamanan dan daya tahan atap yang dipasang.
4. Tentukan Model Atap
Model atau bentuk atap rumah juga bermacam-macam dan bisa disesuaikan dengan arsitektur rumahnya.
Secara umum ada 10 bentuk atap yang paling banyak dipakai yakni atap datar, atap pelana, atap perisai, atap mansard, atap gergaji, atap joglo, atap kubah dan atap kerucut.
Untuk memilih model, silakan berkonsultasi terlebih dahulu dengan jasa gambar rumah yang berpengalaman.
Itulah beberapa informasi yang Anda perlukan untuk membuat atap mulai dari jenis atap rumah dan tips memilih jenis atap.
Semoga informasi ini bisa memudahkan Anda dalam menentukan pilihan terbaik untuk bangunan yang Anda buat.