Cara Mengukur Grounding – Saat ini, Indonesia sudah memasuki musim hujan setiap hari hingga berlangsung sampai beberapa bulan kedepannya.
Tentu, saja harus memperhatikan setiap bagian yang ada di setiap rumah, agar tetap terjaga serta aman.
Walaupun sudah masuk musim hujan, tetap saja pasti ada petir yang selalu menyambar baik dengan skala volume kecil atau pun besar.
Tetapi, sudah ada yang tahu, bagaimana agar rumah terhindar dari petir yang dapat menyebabkan arus listrik di rumah mengalami kebocoran atau pun bermasalah?
Tentu saja kita menggunakan grounding yang berguna untuk menangkal petir sampai yang bertegangan tinggi.
Dalam pembahasan sebelumnya kami telah menerangkan cara pasang grounding yang benar pada rumah tinggal.
Dan dalam pembahasan ini kami akan menerangkan cara mengukur grounding yang benar dan alat pengukur apa saja yang dapat digunakan.
Fungsi Grounding Rumah
Tidak hanya untuk menangkal petir saja grounding juga ternyata bisa melindungi rumah dari listrik statis dan adanya induksi listrik serta acuan pengukuran tegangan.
Inilah beberapa manfaat dari grounding sendiri yaitu memberikan perlindungan terhadap arus listrik yang ada di rumah dari:
- Menghindari kebocoran listrik skala kecil.
- Tegangan listrik mengalami induksi.
- Adanya isolasi listrik yang tidak baik.
- Menghindari adanya listrik statis.
- Menangkal petir baik tegangan kecil atau pun besar.
- Sebagai penetral tegangan listrik berlebih.
Atau juga secara tidak langsung grounding bisa berfungsi sebagai penstabil tegangan dikarenakan ada titik pusat grounding.
Sehingga semakin baik terhubung dengan terminal listrik maupun instalasi listrik rumah lainnya.
Sebelum kita mengenal lebih jauh untuk bagaimana cara menghitung grounding, kita memahami dulu apakah sistem pembumian kita sudah bagus atau belum.
Sedangkan kita harus tahu lebih lanjut, mengenal dari seberapa besarnya dan bahaya dari sambaran petir tersebut.
Petir ini ternyata menghasilkan ratusan ribu tenaga volt atau bahkan lebih sampai jutaan.
Dari sambaran petir saja sudah menghasilkan 220 volt dan sudah pasti sangat berbahaya sekali.
Apalagi jika tegangan nya lebih dari ribuan volt yang dapat membahayakan kita semua,
Cara Mengukur Grounding Penangkal Petir

Ternyata ada berbagai macam yang dapat dilakukan untuk mengetahui tegangan grounding yang ada di dalam rumah kita untuk menangkal petir.
Yaitu dengan cara mengukur grounding listrik alias pembumian dan tahanan grounding yang dapat sesuai dengan nilai standar.
Serta dapat menghantar petir ke tanah dan mengukur grounding di panel listrik pada setiap kompenen listrik.
Namun pengukuran grounding akan mendapatkan nilai yang bagus sesuai standar yang telah ditentukan apabila cara pasang pengakal petir juga sudah benar.
Cara mengukur grounding yaitu bisa dapat dilakukan berbagai macam tahapan dan juga dapat menggunakan berbagai macam alat pengukur grounding.
Yang dapat mendukung pengukuran grounding atau alat untuk mengukur pembumian agar dapat mengetahui tegangan listrik yang ada di dalam rumah.
1. Menggunakan Earth Tester
Cara yang pertama sudah pasti sering digunakan oleh banyak orang untuk mengukur grounding.
Biasanya sudah pasti dengan menggunakan salah satu alat ukur pembumian Earth Tester. Earth tester adalah alat ukur resistansi untuk grounding.
Fungsi earth tester sendiri adalah mengukur besarnya tanah sebelum dilakukan proses pembumian sistem pengaman untuk instalasi listrik.
Cara mengukur grounding dengan earth tester adalah sebagai berikut:
- Sebelum melakukan pengukuran, ada baiknya dibersihkan terlebih dahulu.
- Pada bagian grounding yang akan di ukur melalui earth tester.
- Posisikan jarum kalibrasi berada di posisi nol untuk mengetahui apakah earth tester masih berfungsi.
- Ada tiga kabel yang ada di earth tester, yaitu merah, hijau dan kuning.
- Lalu tempelkan kabel merah dan kuning ke tanah dengan ukuran jarak 5 – 10 meter.
- Kemudian hubungkan kabel hijau dengan grounding yang sudah terpasang.
- Jika sudah terhubung, langsung hubungkan dengan earth tester sesuai dengan warna kabel.
- Langsung mulai pengukuran grounding dengan memencet tombol start pada earth tester.
Lalu kemudian, test dengan earth tester dengan daya minimal 1 ohm terlebih dulu untuk mengetahui bagaimana sistem pembumian pada tanah tersebut.
Jika jarum menunjukan 5 ohm atau sudah menunjukan pengukuran maksimal.
Maka berarti tanah tersebut mempunyai sistem pembumian yang ideal dan dapat menghantar petir ke tanah.
Mengukur dengan earth tester ini, sangat betul-betul harus diperhatikan sekali struktur tanah yang dibuat agar kualitas tanah sesuai untuk grounding yang kita inginkan.
Tujuannya adalah agar fungsi dari penangkal petir pada rumah dapat berfungsi dengan maksimal.
2. Menggunakan Multitester
Selain menggunakan earth tester, kita juga dapat cek grounding dengan multitester atau bisa disebut dengan multimeter dengan spec 10 Ohm.
Pengukuran grounding dengan menggunakan alat multitester yaitu cukup dengan pengecekan 10 meter saja jika kabel grounding terlalu panjang.
Cek grounding dengan multitester ini bertujuan untuk mengontrol perawatan kabel untuk tetap selalu terjaga.
Pengecekan ini harus rutin dilakukan setiap bulan atau juga dapat dilakukan secara berkala.
3. Menggunakan AVOmeter
Ada salah satu cara mengukur grounding yang dapat kita ketahui yaitu menggunakan AVOmeter.
Jika Anda belum tahu apa itu AVOmeter, AVOmeter merupakan sebuah alat untuk mengukur tegangan dan arus untuk suatu rangkaian tertentu.
AVOmeter merupakan gabungan dari Ampere, Volt, dan Ohm meter.
Cara mengukur grounding dengan AVOmeter ini yang harus dilakukan adalah:
- Putuskan hubungan dengan jalur hubungan antara beban dan tegangan yang akan dilakukan untuk pengukuran.
- Menyalakan saklar pada AVOmeter dan arahkan apa yang ingin diukur, yaitu sudah pasti mengukur Grounding.
- Jadi arahkan langsung jika ingin mengukur lebih lanjut.
- Pastikan Jarum pada AVOmeter sudah di posisi angka nol pada AVOmeter untuk mengarahkan ke Zero Adjustment.
- Kalibrasi AVOmeter dengan cara menyatukan jarum jam kutub + dan kutub – agar dapat bergerak.
Cara mengukur grounding dengan AVOmeter ini memang tidak banyak orang yang mengetahui, karena memang langkah-langkah nya sangat detail sekali.
Tetapi pastikan harus men-setting AVOmeter dengan benar terlebih dahulu agar dapat mengetahui sistem pembumian pada grounding dengan tepat.
4. Menggunakan Tang Ampere
Cara mengukur grounding yang berikutnya adalah dengan menggunakan tang ampere.
Tang ampere adalah salah satu alat untuk mengukur arus listrik dengan menggunakan penjepit yang ada di rahang tang.
Biasanya tang ampere ini sering digunakan untuk mengukur resistansi tegangan listrik, tegangan AC dan DC.
Serta suhu dan kapasitas listrik, cara menggunakan tang ampere ini sangat simple.
Berikut inilah langkah-langkah yang harus dilakukan:
- Atur saklar pada clamp meter pada tang ampere ke dalam posisi satuan Amperemeter.
- Tekan pada trigger untuk membuka penjepit Tang Ampere.
- Jepit rahang langsung ke kabel grounding yang ada di tanah.
- Lalu lepaskan Tang ampere untuk melihat berapa ukuran tegangan pada grounding.
- Nilai ampere sudah muncul pada layar tang ampere.
Itulah kira-kira cara mengukur grounding dengan AVOmeter, Tang Ampere, Earth Tester dan Multi Tester yang dapat kita berikan.
Jadi jika ingin mengukur grounding (pembumian) untuk menangkal petir ke rumah kita dan membuat aliran listrik di rumah tetap aman dari petir menyambar.
Pastikan alat pengukur grounding dapat berfungsi dengan baik serta juga kenali bagaimana mengukur grounding yang benar.
Tata Cara Mengukur Grounding
Berikut ini adalah tahapan cara mengukur grounding menggunakan alat yang benar yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah.
Jika mengalami kesulitan, pastikan langsung konsultasikan kepada yang ahli dalam menangani grounding tersebut.
Atau meminta bantuan juga untuk dapat mengukur grounding dengan tepat dan teliti agar sesuai dengan kebutuhan keamanan rumah Anda.